Mungkin temen-temen ga sadar, sebenernya beberapa hari
kemarin ashahala tbtb gabisa di akses gitu linknya. Aku bingung soalnya setelah
set domain baru itu aku ga buka lagi settingan domain atau apapun itu terkait
alamat blog ini, tapi gaada angin gaada hujan tbtb gabisa diakses aja gituuuu. Udahmah
ganti domain teh banyak gagalnya🙄, eh pas udah diganti kirain akan aman damai
malah dapet cobaan lagi. Walaupun begitu, untungnya berhasil diatasi setelah sekitar 3
hari aku terus desek costumer service nya website tempat aku beli domain untuk
cari tau masalahnya dimana wkwkwk😂. Yaa gimana lagi dong, aku udah coba pelajari
pun kayanya masalah link kaya gini susah buat aku faham dan atasi sendirian huhu T_T.
Nah ngomongin link nih temen-temen, drama yang aku review
kali ini juga ngingetin aku untuk sedikit bahas tentang link-link yang aku
sisipin di bagian informasi terkaitdrama yang aku review. Link yang aku selip di judul drama dan nama
pemain contonya, disana aku kan simpen link Wikipedia ya? Nah kalo temen-temen
perhatiin, link Wikipedia yang aku simpen itu seringnya pake Wikipedia
berbahasa Inggris. Kenapa coba? Karena selama research sebelum plan topik
review drama ini selesai, aku nemuin kalo ternyata info yang disampein
Wikipedia berbahasa Inggris terkait drama Korea itu lebih lengkap dibanding
Wikipedia berbahasa Indonesia🤔. Itu kenapa aku lebih pilih pake Wikipedia
berbahasa Inggris enta itu untuk aku sendiri cari tau info seputar drama yang
akan atau sudah aku tonton ataupun untuk bantu temen-temen dapet info lebih
lanjut terkait drama korea yang aku review ini.
Keseringannya kan kaya gitu yaaa~ nah kali ini entah kenapa
waktu aku cari tau tentang drama ini setelah nonton, jarang-jarang Wikipedia
Indonesia malah nyimpen sinopsis yang menarik baa~nget👀. Bahkan mungkin kalo aku
lihat sinopsis ini duluan sebelum nonton, sinopsis itu bisa jadi alasan aku
buat nonton drama ini. Nih bagian sinopsis yang aku bilang menarik :
Dalam upaya mengungkap identitas tersangka , keduanya
terus-menerus bertanya, “siapa monster itu? Apakah itu kamu? Apakah itu aku?
Apakah itu kita?” Mereka mengikuti dengan cermat aspek tersembunyi setiap orang
dan mempertanyakan ketidabersalahan orang-orang yang terlibat dalam kasus
tersebut, termasuk diri mereka sendiri.
Beuhhhhhh!👏 Siapa cenahhh? Kamu, aku, atau kita nih si
monster tehh. Wkwkwk😄 dahh ahh, kita lanjut aja yaa~. Temen-temen, sebenernya walaupun english title nya “Beyond
Evil”, tapi judul 괴물 (gwemul) sendiri dalam bahasa korea itu berarti “monster”. Jadi
sesuai sama judulnya drama inipun ceritain tentang 2 orang yang rela menjadi
monster untuk mencari seorang monster, Lee Dong-sik dan Han Joo-won. Di pos
kepolisian Manyang 2 orang yang membawa rahasia besar itu terpaksa bekerja sama
mencari seorang tersangka dari kasus pembunuhan yang terjadi 20 tahun lalu🧐.
Lee Dong-sik dulunya merupakan seorang detektif cakap di ibu
kota, namun turun jabatan setelah partnernya dalam bertugas dulu mati tertembak
oleh target yang mereka cari. Setelah turun jabatan, Dong-sik pun dipindahtugaskan ke kepolisian Manyang dengan berbagai pekerjaan membosankan yang tentunya jauh berbeda dengan kehidupannya di ibu kota dulu😔. Nah, Dong-sik yang sekarang bekerja di
kepolisisan Manyang ini pernah kehilangan
adiknya pada tahun 2000 silam. Adiknya dinyatakan menghilang setelah potongan
dari kesepuluh jarinya ditemukan di halaman rumah Dong-sik oleh ibunya😱. Tidak
hanya itu, penderitaannya ditambah dengan penangkapan dirinyasebagai tersangka pada saat itu. Namun
Dong-sik berhasil terbebas karna alibi kuat yang diberikan temannya, Park
Jeong-je. Park Jeong-je mengatakan bahwa malam saatLee Yoo-yeon, adik Dong-sik menghilang ia ada
bersamanya di tempat keduanya biasa terkumpul.
Setelah semua kejadian itupun beban Dong-sik masih belum cukup. Selain
adiknya yang tak kunjung ditemukan, ayahnya yang mati tertutup salju ketika
mencari Yoo-yeon dan ibunya yang hilang kesadaran setelah kematian ayahnya
membuat Dong-sik bertekaduntuk mencari
keberadaan adiknya. Entah menghilang lalu hidup di tempat terpencil ataupun
mati terbunuh, apapun itu Dong-sik hanya bertekat untuk membunuh orang yang
mengacaukan hidupnya itu😢.
Kembali ke masa kini, tepatnya beberapa tahun setelah
Dong-sik dipindahtugaskan ke Pos Polisi Manyang. Han Joo-won, seorang detektif
elit dari Tim Investigasi kejahatan internasional di Seoul juga dipindahkan ke
Manyang. Han Joo-won merupakan anak dari Han Gi-hwan, seorang dengan jabatan
yang cukup tinggi di kepolisian Korea Selatan😯. Dengan latar belakang hebat itu,
Joo-won dengan sukarela pindah tugas ke sebuah desa kecil yang jelas memiliki
perkerjaan jauh dibawah pekerjaan lamanya untuk menangkap orang yang ia curigai
dalam suatu kasus selama ini, yaitu Lee Dong-sik.
Setelah pindah ke pos polisi Manyang, Joo-won ditempatkan
sebagai partner Lee Dong-sik oleh kepala disana. Keduanya menerima posisi itu
dan melaksanakan tugas yang diberikan sembari terus berselisih satu sama lain🙂.
Gerak gerik Dong-sik yang mencurigakan dan rahasia yang dibawa Joo-won ke
Manyang membuat keduanya saling tuduh walaupun yang dicari keduanya adalah
orang yang sama yaitu pelaku dibalik kasus penculik pada tahun 2000 silam.
Kecurigaan mereka bertambah dan memanas setelah keduanya
menemukan mayat seorang wanita ketika menjalankan tugas😱. Bahkan tidak lama
setelah kejadian itu, keduanya juga menjadi orang pertama yang menemukan 10
jari dari seorang mahasiswi di Manyang yang mengingatkan mereka pada kasus
adiknya Dong-sik 20 tahun lalu😥. Sembari terus saling tuduh, mereka bekerja sama
menemukan siapa tersangka dibalik kasus kasus keji itu.
Haaaa~hhh💨 “Polisi yang ungkap kasus pembunuhan berantai”, “polisi yang
ungkap kasus kematian anggota keluarganya”, atau gabungan keduanya udah banyak
jadi cerita drama korea genre misteri atapun thriller😵. Contohnya Voice, drama
misteri favoritku ataupun Mouse, drama triler yang cukup terkenal juga gabungan
dari cerita itu, “Berlatar kepolisian, bercerita tentang seorang polisi yang
berusaha mengunggap kasus pembunuhan berantai setelah anggota keluarganya mati
terbunuh”. Gitu juga drama ini, makanya nontonnya sedikit membosankan😑. Karena
pola ceritanya udah banyak aku lihat, ending atau bahkan beberapa adegan
berikutnya pun kadang gampang banget ditebak. Bosen. Tapi tetep di tonton karna
penasaran sama keunikan apa yang akan dibawa di drama ini. Kalo Voice itu menarik
karena kemampuan luar biasa tokoh utamanya dan Mouse menarik karena ceritain
gimana kehidupan seorang psikopat berkembang, kalo Beyond Evil ini apaa~ ya
kira-kira. Begitu. Makanya ditonton😬.
Karena judulnya 괴물 (gwemul) yang artinya monster, aku kira akan
suguhin tokoh dengan karakter yang monster banget gitu. Tapi ngga gening,
dibanding tokoh drama ini lebih nonjolin ke arah ceritanya gitu sih. Sesuai sinopsis Wikipedia
Indonesia tadi, tentang jadi monster untuk cari monster. Gitu👌. Bukan “jadi
monster untuk cari monster” kaya yang dilakuin Cha Hyeon-su di Sweet Home, itumah
monster beneran gitu dong~🙄. Maksudnya ‘monster’ disini itu mereka akan lakuin
apapun baik itu ngelanggar hukum ataupun jadi pembunuh sekalipun untuk tangkep
orang yang mereka cari. Begitu. Nah, deskripsi itu paling cocok untuk tokoh Han
Joo-won menurutku. Walaupun kasusnya tentang Dong-sik, tapi yang berubah jadi
monster justru Joo-won disini🤔.
Joo-won yang dateng ke Manyang sebagai polisi elit perlahan
berubah jadi makin mirip Dong-sik, polisi gila yang walaupun sangat paham hukum
tetep aja lakuin banyak hal ilegal diluar hukum demi dapet yang ia mau. Beda
sama tokoh Dong-sik yang emang gitu dari awal, terlebih setelah adiknya hilang.
Tapi Joo-won yang ga gitu di awal malah jadi lebih parah dari Dong-sik setelah
beberapa kali lihat apa yang Dong-sik lakuin🥴. Dari curi berkas laporan sampe palsuin
tkp dengan bukti yang ia sembunyiin, semua Dong-sik lakuin buat tangkep yang ia
mau. sedangkan Joo-won berani lebih dari itu, ga cuma nyadap orang penting,
korbanin seseorang untuk tangkep yang ia mau pun dilakuin😵.
Duhhh sejujurnya karna cerita nya itu dari eps 1 beneran ga seru sih, tapi yang
bikin aku terus nonton itu karna penampilan Yeo Jin-goo di drama ini keren
banget gilsss. Walaupun tampil sebagaipemeran utama di drama favoritku (circle) bahkan tepat sebelum nonton
drama inipun kebetulan aku abis nonton ulang Hotel del Luna yang juga Yeo
Jin-goo pemeran utamanya, tapi aku ga pernah se kagum ini sama penampilan akting
Yeo Jin-goo. Aseli di drama ini keren banget🤩, karakter Jun-woo yang biasa aja
di awal malah keliatkeren banget di
beberapa adegan. Kharisma nya beneran keluar banget seiring karakter ini
berubah👏. Beberapa adegan bahkan sampe memorable banget. 2 yang paling euhhh
gitu nih :
Kalo disandingin, di vidio pertama mah “NANEUN!” kalo di
vidio kedua mah “naneun...” nadanya beda tapi keduanya sama-sama lagi penuh emosi
gitu omaygat🤧. Makanya keren banget, walaupun terhalang 10 episode yang artinya
karakter berkembang selama 10 episode itu tapi emosinya masi kerasa sama. Keren
gilsss, sampe ketagihan banget waktu abis nonton adegan itu aku ulang aja terus.
Makin diulang-ulang makin keren banget🤩. Sampe kaya gini loh, pernah ga sih temen-temen
denger lagu atau iklan di tv berulang-ulang sampe udah ga di denger pun masih terus
terngiang ngiang di kepala. Nah dialog itu pun gitu. Sampe mau tidur pun di
pikiranku masih kedenger “useo?” “mak useumi nawa?” wkwkwkw😂 *eh, kalo dengan
nada yang sama tapi pake bahasa sunda akan keren atau lucu ya? “seri?” “ker
kieu seri?”🤣🤣🤣.
Selain penampilan Yeo Jin-goo, beberapa tokoh lain juga
menarik perhatian. Nam Yoon-soo sebagai Oh Ji-ho contohnya. Padahal penampilannya di series
originalnya netflix yang judulnya Extracurricular keren banget🤩. Makanya aku
exited banget liat penampilannya lagi di drama ini, karena aku kira perannya di
drama lain akan lebih atau sama bagusnya, ternyata malah biasa aja. Jadi
Gi-taek yang kasar lebih cocok daripada Oh Ji-ho yang lugu dan murah senyum😔. Taaa~pi
walau sedikit kecewa gitu, di 1 adegan dalem drama ini pernah muncul raut muka
Gi-taek yang aku suka banget😍 :
Nahhh yang awal baru Gi-taek bangetttttttt. Walau udahnya
langsung berubah jadi Ji-ho, lumayan aja lah ya untuk obati kangen sama
karakter Gi-taek🤧. Oh iya! Untuk temen-temen yang belum nonton keduanya bisa
faham deh kalo liat vidio adegan diatas karena yang pertama itu mirip banget
sama karakter Gi-taek dengan senyum jahatnya yang keren itu sedangkan yang
kedua baru Oh Ji-ho yang pas senyum ceria keliat banget karakter polosnya.
Hyuuuu~ Memorable scene udah, pemain udah, tapi masih aja ada
nih yang menarik dari drama ini yaitu OST nya. Kan backsound kaya instrumen
gitu memang banyak di pake di drama apapun genrenya yaa. Tapi belum pernah
narik perhatianku untuk dicari gitu, biasanya yang di cari malah OST lagu biasa
aja~. Memang di drama inipun OST yang dinyanyiin sama Choi Baek-ho enak dan nambah kentel
genre dari drama nya gitu sihh👌.
Karna OST itu bikin beberapa adegan makin kerasa dan kadang anehnya
bikin ketawa gitu kalo OST ini muncul😅. Lucu menggelitik gitu lohh. Tapi bukan
itu aja yang enak, instrumen yang dipake pun juga ngebantu banget drama dengan
cerita pasaran ini dapet vibes unik baru yang ga didapet di drama lain dengan
cerita yang ga jauh beda👌. Kenapa aku bilang unik karena walaupun adegannya itu
lagi menegangkan banget, indtrumen yang jadi backsound ini malah ubah adegan
menegangkan itu jadi suasana gemas lucu greget sambil tegang gitu lohhhh🥴. Wkwkwkw.
Bahkan judul instrumennya pun lucu lucu lagi (ini link playlistnya). Who is the
monster (괴물, 누구인가), (내이름은 이동식) artinya namaku lee dongsik, 2000 Manyang,
(20년 전에도, 지금도) artinya 20 tahun yang lalu juga sekarang , sampe salon fight pun judul nya dibuat
sesuai adegan dimana instrumen itu muncul wkwkwk. Yang paling aku suka yang judulnya 10 Fingers Memory soalnya itu suka muncul di akhir episode pas lagi greget nya gitu omaygattt😆.
Terakhir tinggal bahas pelajaran nih. Aku akan pilih 1 dari
apa yang diomongin Park Jeong-je ke Joo-won di episode 11 :
그냥 사는데, (Keunyang saneunde,) Cuman hidup aja,
그게 뭐지?
(Keuge mwoji?) Itu apaa~ ya?
아무것도 아니지. (Amoogotdu aniji) Bukan apa apa lah.
Dari yang Jeong-je alami ini, lebih tepatnya dipaksa ngelupain
kejadian yang ngeganggu itu ga baik. Lewat psikiater Jeong-je jadi ngelupain
kejadian penting di hidupnya tanpa coba relain itu ternyata ga membantu. Masih
terus hidup dengan rasa bersalah tanpa tau siapa dia, apa yang udah ia lakuin,
yang lakuin itu dirinya atau orang lain, jadi cuma hidup aja😞. Ternyata bukan
apa apa, ga berarti apa-apa. Cuma berasa hidup di mimpi buruk. Disitu aku jadi
kepikir : ohh itu mungkin yang dirasain orang yang hidup tanpa punya alasan
hidup, aku gatau karna gapernah gapunya alasan hidup. Rasanya malah alasan
hidupku terlalu banyak untuk sekedar berpikir “hidup itu apaa~ ya? Bukan apa
apa lah”
Komentar
Posting Komentar