Ilwis #5: Keystone Habits

 Istilah yang sering banget di mention di buku buku self improvement, terutama buku tentang kebiasaan dalam hidup. Rincinya Keystone Habits itu seperti apa dan bagaimana penerapannya bisa temen-temen baca sendiri di sumber berikut:

Keystone Habits by James Clear

Singkatnya, aku pahami ini sebagai metode domino perubahan. Kalo temen temen sadari ada beberapa aktivitas kita yang ternyata punya efek domino ke aktivitas yang lain. Contohnya di video tadi, karena berhenti roko, ia jadi rajin or, karena rajin or, dia jadi ini, terus jadi itu, dan seterusnya hingga satu waktu ia sadar kalo perubahan pertama yang ia lakukan itu merubah semua dalam hidupnya.

Kenapa aku tertarik bahas ini, karena ini adalah metode yang lagi aku terapin sekarang. Bedanya bukan karena ingin merubah sesuatu yang baru dalam diriku, aku ingin mengembalikan sesuatu yang hilang di diri aku ini. Sedikit cerita, beberapa tahun lalu, aku sempet ada di fase kehilangan semua habits baik juga buruk sampe kembali ke titik 0. Seolah pemutihan, aku sedang mulai lagi bangun diriku dari awal. Dan journey 'membangun kembali' itu aku mulai tahun ini.

Dari sekian cara yang sedang aku coba, salah satunya ada metode Keystone Habits ini nih temen temen. Kenapa aku pilih metode ini? Alasannya karena aku punya banyak kebiasaan yang ingin aku kembaliin dan kembangin, tapi hanya punya sedikit waktu untuk benar benar pulihin semuanya. Yaa sebenernya memang masalah waktu itu ga menjamin metode ini jadi jalan ninja ya temen temen. Hanya saja, harapan aku itu aku bisa ketemu trigger yang tepat melalui metode ini. Yaa aku berharap ga cuma kebiasaan lama, tapi banyak kebiasaan baik yang baru juga yang datang di keseharianku.

Nah, bedanya dengan kasus wanita di video itu, wanita di video itu ada motivasi dari kebiasaan terburuknya yang ingin ia ubah, sedangkan aku hanya ingin kembaliin beberapa kebiasaan lamaku yang hilang. Jadi singkatnya, akutuh gapunya motivasi atau goals khusus yang jadi target aku lakuin metode Keystone Habits ini nih temen-temen. Makanya yang aku lakuin adalah...

Mencoba semua habits yang memungkinkan dengan harapan bisa trigger habits lama yang hilang itu.

Jadi sistemnya, dari awal tahun ini aku punya satu kebiasaan yang aku fokus biasakan. Misalkan, januari aku membiasakan kebiasaan a, tar evaluasi, terus Februarinya aku biasakan kebiasaan b, tar evaluasi, gitu aja terus. Nah tapi sistemnya, pas masuk Februari, aku ga fokus lagi jaga kebiasaan yang a, aku fokusnya jalani kebiasaan yang b. Kebiasaan yang a ini, mau aku lanjut ya boleh, ngga berlanjutpun ga aku paksain gitu loh. Oke, sekilas mungkin temen temen mikir, 

"lah kalo gitu, bukan jatohnya jadi ga ketemu ya kebiasaan baiknya dimana?"

Aku sangat mewajarkan kalo pemikiran itu terlintas pertama di kepala temen temen. Tapi akan aku jelaskan kenapa menurutku tidak berlaku demikian. Begini. Kita ambil contoh dalam hal olahraga ya. Contoh olahraga yang sangat ringan aja, stretching. Dengan metode Keystone Habits ini aku akan membiaskan diriku melakukan 1 set streching setiap bangun tidur sebelum melakukan kegiatan lain (kecuali ke kamar mandi) selama satu bulan februari. Kegiatannya memang sangat ringan, tapi cukup menantang untuk aku coba biasakan.

Alasan lain aku pilih kebiasaan yang ringan adalah untuk meminimalisir alesan-alesan yang suka tbtb briliant aku pikirin ditengah tengah supaya kebiasaan ini ga diterusin. Jadi aku pilih kebiasaan ringan yang baik dan diduga akan berdampak besar untuk diriku dalam menjalankan metode Keystone Habits ini. Dengan harapan,

Bukan mindset, tapi tubuhku sendiri yang menjadikan ini kebiasaan yang reflek dilakukan tanpa sadar.

Kenapa aku ingin tubuhku biasa melakukan kebiasaan secara reflek? Karena aku butuh variabel test temen temen. Gini. Keystone Habits ini kebanyakan works untuk seseorang yg punya tekad akan sesuatu yang sulit ia lakukan selama ini. Kaya di video tadi, ia memang ada tekad untuk berhenti merokok itu. Makanya ketika berhasil berhenti merokok, efek dominonya datang. Sedangkan aku gapunya tekad itu. Dan aku percaya tekad itu bukan sesuatu yang bisa dibangun atau dibuat temen temen. Buat diriku sendiri, tekad itu cuma muncul ketika aku terpicu akan sesuatu.

Karena itulah aku coba buat variabel tes agar aku lakuin kebiasaan itu. Jadi, ketika aku gabisa pake mindset (tekad) untuk membiasakan suatu kebiasaan baru, aku buat saja tubuh ini biasa sendiri sama kebiasaan baru itu. Atau singkatnya, kalo kepalaku gabisa sadar untuk lakuin kebiasaan baru itu, aku buat aja badan ini lakuin kebiasaan baru itu tanpa sadar. Begitu.

Sampai sini, mulai tergambar kah metode Keystone Habits yang sedang aku lakukan?

Kalo iya, aku lanjut ya. Waktu satu bulan itu kurasa cukup lama untuk aku buat diriku terbiasa akan suatu kebiasaan yang baru. Makanya setelah satu bulan habis, aku segera berganti ke kebiasaan baru. Melupakan fokus kebiasaan pada bulan sebelumnya.

Awalnya aneh, susah buat sugestiin "ganti fokus za, sekarang mau lakuin boleh, ngga juga gapapa". Karena walaupun ucapnya aku mau lakuin boleh, ga lakuin juga boleh, kedengernya malah "jangan lakuin". Wkwkwk disini prediksiku mulai bekerja. Dugaanku, kalo waktu pindah bulan aku malah galau dan ngerasa aneh karena ga dipaksa harus lakuin itu lagi (sekalipun kalo mau lakuin tinggal lakuin aja sebenernya), artinya kebiasaan itu berfungsi di aku. Sedangkan kebalikannya, kalo setelah ganti bulan aku malah plong lupain itu kaya ilang beban dan malah dua kali lipat lebih fokus kerjain kebiasaan baru lainnya, artinya kebiasaan itu tidak berfungsi di aku. Atau maksud lainnya, kebiasaan itu gaakan kasih efek domino ke aku.

Yaa jelas ini hanya simpulan pribadiku dengan aku sebagai peneliti juga aku sebagai kelinci percobaannya itu sendiri. Jadi memang ga ada bukti konkret ini sesuatu yg works dan ilmiah. Ini hanya percobaanku untuk diriku sendiri mengenai Keystone Habits tersebut.

Tindak lanjutnya bagimana? Setelah ketemu kebiasaan yg berfungsi di aku, aku akan lanjut cari tau kemungkinam domino habits yang datang setelahnya dan jadikan itu calon Habits untuk aku adopsi di bulan bulan berikutnya. Begituuu.

Nah kalo untuk temen-temen, aku lebih sarankan coba keystone Habits ini jika temen temen punya tekad kuat akan sesuatu aja. Contohnya temen temen insecure akan penampilan wajah temen temen. Akhirnya temen temen coba belajar make up, padahal tau banget udah tomboi dari bocil nih. Tau banget gaakan cocok kalo belajar make up tuh. Tapi dengan bantuan tekad karena insecure itu, temen jadi paksain deh belajar make up.

Terus ternyata belajar make up itu works, walaupun yg bilang cantik nya cuma diri sendiri, seenggaknya kali ini jadi lebih pd buat ngobrol sama temen temen nih, minimal ngomongin skicare gitu karena sekarang temen temen udah ngerti. Dari sana temen temen jadi latihan komunikasi juga buat memperlancar hubungan sama temen temen nih. Eh selama belajar komunikasi malah ketemu passion nih. Temen temen jadi tau ternyata ada bakat jadi pendengar yang baik. Akhirnya nyoba nyari tau tentang psikologi, coba belajar dikit dikit, setelah belajar dikit ternyata jadi ada minat disana. Akhirnya bla bla bla...

Dari modal insecure, dengan gerbang make up, temen temen jadi ketemu minat dalam hidup kan. Terbangun cita cita, terbentuk pribadinya. Seperti itu kekuatan Keystone Habits yang ingin kubagikan.

Sekian, sampai ketemu nanti!

Komentar