Ilwis #6: Artifying life moment
Halow!
Mengartikulasikan momen dalam hidup. Di KBBI mengartikulasikan itu berarti: mengucapkan kata-kata dengan jelas dan tepat. Mengartikulasikan momen dalam hidup untukku berarti mencuri waktu untuk memperjelas satu-satu apa yang sudah, sedang, dan akan aku lakukan. So its all about artifying life moment of me:)
Seperti yang temen-temen tau, aku suka sekali dengar musik. Saat bersiap sebelum aktivitas, dalam perjalanan, di sela waktu senggang, sampai sebelum tidur pun aku selalu isi waktu dengan musik. Sampai aku sering bertanya-tanya gimana hidup manusia tanpa musik? Atau khususnya, hidupku tanpa musik? Akan apakah isinya?
Dari sekian waktu musik yang berputar di telingaku itu, ada beberapa momen ketika aku benar-benar mendengarkan musik secara fokus dan menyeluruh. Ada waktu yang aku curi untuk memejamkan mata, mendengar satu lagu, berfokus pada liriknya dan bergumam pelan dalam hati. Tentang lelah, hampa, dan bingung yang mengganggu.
Simpelnya itu adalah kebiasaan mendengar satu lagu sambil merem, temen-temen. Kadang di awal aku mulai puter playlist musik, kadang juga ditengah-tengah playlist itu berputar, atau kadang juga di lagu terakhir sebelum aku stop playlist yang aku denger. Satu lagu yang aku fokuskan untuk didengar dengan seksama. Aku enjoy musiknya, pahami liriknya, dan ikut merapihkan pikiran bersama diputarnya lagu itu.
Kurasa ini adalah kebiasaan yang tanpa sadar aku jadikan rutinitas harian yang sangat indah dan bermanfaat. Temen-temen bayangin deh. Lagi duduk belajar sambil putar musik tiba-tiba temen-temen tutup mata setelah lagu berganti untuk menikmati lagu berikutnya. Di lagu berikutnya itu temen-temen tutup mata, dengar musiknya, pahami liriknya dan mengulang ingatan :
- Apa yang lagi aku lakukan? Belajar.
- Apa aja yang udah aku lewati? Replay materi dikelas, bikin list tugas dan nyicil laporan kelompok.
- Setelah lagu ini, apa yang harus aku lakukan? Lanjutin laporan tadi sampe bab 3 selesai, terus cek list tugas, dan selesai.
Setelah itu lagunya selesai, temen-temen buka mata dan lanjut pekerjaan seperti yang sebelumnya dipikirkan. Sesederhana itu tapi tanpa sadar berdampak sangat besar. Hanya makan waktu 2-5 menit (tergantung durasi lagu) tapi bisa merubah banyak sudut pandang temen-temen sama kehidupan sehari-hari yang sedang dijalani. Soalnya di diriku sendiri ini berpengaruh banget untuk sadarin kalo aku sudah lakukan banyak hal atau belum, pekerjaanku tersisa banyak atau tidak, suasana hatiku perlu diperbaiki atau tidak, aku perlu melanjutkan berakktifitas atau butuh istirahat. Waktu 2-5 menit itu yang bikin aku stop semuanya dan fokus bertanya ke diriku sendiri, itu komunikasi harian yang aku lakuin ke diri ini untuk tetep sehat hati dan pikiran.
Kadang tempatnya pun tidak terduga loh temen-temen. Di motor contohnya. Sedang dalam perjalanan pulang, di tengah karaoke singkat dijalan sambil berkendara, aku melipir berhenti sebentar hanya untuk mendengarkan satu lagi dengan seksama sembari berpikir:
- Tentang apa lagunya? Tentang seseorang yang lagi berusaha move on dari cerita lamanya.
- Apa yang kamu pikir dari lagu ini? Sedih, ga relate tapi paham sedihnya.
- Dimana kamu? Apa yang lagi dilakuin? Aku di Husein, perjalanan pulang.
- Apa yang akan kamu lakuin setelah ini? Aku ingin buka Instagram ashahala sebentar sebelum mandi dan makan.
- Apa yang ingin kamu makan? Aku ingin nasi, sama apapun boleh, aku ingin nasi.
Terus lagunya berganti dan aku buka mata, nyalain motor lagi dan lanjut perjalanan pulang. Momen-momen seperti itu yang tanpa sadar jadi kebiasaan di hidupku. Kebiasaan yang ga aku bangun dengan sengaja, tapi malah aku prioritaskan kedepannya. Alasannya karena ini sangat berdampak besar selama jalani hari-hari di hidup ini. Seolah aku curi sedikit waktu dari 24 jam yang aku punya dalam sehari di hidupku untuk secara random menikmati sesuatu yang tanpa sadar juga berbentuk istirahat sejenak.
Yap! Istirahat sejenak. Banyak teori istirahat dengan sejenak memejamkan mata seperti yang aku lakukan itu. Aku pernah mendengar beberapa teori itu, tapi tidak pernah sekalipun ingin menjadikan itu sebagai kebiasan. Gatau ya, mungkin karena aku ga gitu merasa butuh itu. Tapi siapa sangka, aku malah udah lakuin itu dalam bentuk yang berbeda. Bahkan tanpa sadar jadi kebiasaan yang aku butuhkan sebagai prioritas. Makanya sekarang aku tarik kembali rasa ga butuh akan bentuk istirahat singkat itu karena aku udah tau manfaat besar apa yang didapat darinya.
Pertama, dengan memejamkan mata aku dapat feel istirahat yang luar biasa besar. Dugaanku sih karena aku hanya memejamkan mata tanpa niat tidur jadi gak berujung ngantuk sama sekali. Aku juga sadar kalo aku hanya akan memejamkan mata sebentar jadi fokusku ga hilang sama sekali. Aku tau kalo aku sedang memberi waktu untuk diriku istirahat sejenak dari apa yang sedang aku lakukan, makanya aku benar-benar istirahat.
Kedua, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait apa yang sudah, sedang, dan akan aku lakukan membuat aku kembali ke titik awal tujuan aku melakukan kegiatan itu. Soalnya sering juga kejadian hilang fokus dengan distraksi-distraksi di sekitar itu bikin aku malah kerjain hal lain bahkan sebelum pekerjaan awal yang sedang aku lakukan selesai. Nah, pertanyaan-pertanyaan itu yang ngebantu aku sadar untuk kembali ke tujuan awal dan selesai lebih cepat.
Ketiga, dengan mendengarkan full satu lagu dari awal sampe akhir durasi lagu itu, aku jadi ngasih sedikit estetika dalam hidup dimana aku ikut terjun dalam alunan musik, makna lirik juga ombang-ambing perasaan dari lagu yang aku dengar. Entah kenapa, walau lagunya jedag-jedug K-Pop pun, moment seperti ini tetap berujung romantis buatku. Romantisasi diri.
Kalau temen-temen gimana? Tentang musik, istirahat sejenak, atau kembali fokus ini, apakah ada cerita? Aku ingin denger:)
Sekian, sampai ketemu nanti!
Komentar
Posting Komentar