Ilwis #7: “Your Trauma Made U Stronger”
Halo temen-temen! Tau-tau sudah episode 7 aja nih aku. Walau masih dikit, ini tetap angka yang tidak aku duga akan sampai dalam waktu dekat, hwehehe. Kali ini aku ingin bahas topik yang agak sensitif. Masih agak bingung dan ga tau akan bahas apa aja dari trauma ini, tapi aku gemeshhh banget ingin nulis. Wkwkwk, berawal dari scroll reels pagi tadi. Aku ketemu reels ini:
Aku setuju banget sama semua kalimat dalam reels itu. SETUJU BANGET! Aku tulis ini untuk sampaikan ke temen-temen yang masih simpan trauma temen-temen. Sebenarnya ga cuma trauma sih, berbagai luka psikis lainnya seperti depresi juga termasuk. Mungkin akan lebih tepat bagiku jika aku sebut itu dengan fase terendah di hidup temen-temen. Baik itu sudah kamu lewati, atau pun sedang dijalani, aku punya pesan untuk..
berhenti berpikir dan berharap luka kamu itu akan jadi batu loncatan untuk kamu menjadi pribadi yang lebih kuat dan baik di masa depan.
Aku mungkin bukan pakar dalam hal ini, aku juga bukan orang yang paling memahami keadaan luka mu. Aku cuma orang yang sudah melewati fase paling gelap di hidupku dan sadar kalau ternyata salah satu penyebab aku lama sembuh dulu itu karena aku pernah berpikir bahwa luka ku itu akan jadi bahan bakar yang bikin aku terus kuat nantinya. Padahal… nyatanya itu malah jadi sugesti buruk yang bikin aku seolah menikmati luka itu. Coy! bangun! (teriakku sekarang ke diri ini di masa lalu). Aku sakit dan yang harus aku lakukan adalah bangun, sadar kalau itu semua Ga Baik-baik Aja. Jangan romantisasi luka tersebut dengan anggapan kalau itu bisa menjadi hal baik untuk dirimu ke depannya. Sekalipun memang nantinya akan menjadi baik, itu bukan hal yang bisa kamu duga dan putuskan saat kamu sakit, itu cuma omongan yang bisa kamu ucap sendiri ketika kamu benar-benar sembuh dan terbukti jadi pribadi yang lebih baik karena luka itu.
Soalnya dalam kasus ku, bahkan hari ini setelah aku sembuh selama beberapa tahun, aku masih ga percaya kalau luka ku dulu bikin aku jadi sebaik hari ini. Justru, kalau dulu aku ga sakit, aku akan lebih baik dari ini. Mimpiku tidak akan tertunda, aku tidak akan tertinggal, kerjaku ga harus dua kali lebih cepat dari seharusnya. Yang bikin aku jadi lebih kuat bukan anggapan kalau aku ga apa-apa lewatin semua ini, tapi pikiran kalau aku ga boleh lebih lama lagi tinggal di semua luka ini. Aku yang bawa diriku keluar dari ruang gelap itu, berhenti sembunyi dari rasa sakit dan pikiran aku adalah korban dari semuanya. Aku yang bangun dengan kakiku sendiri, sehingga aku yang kuat atas kemauanku sendiri, bukan berkat luka itu aku jadi sembuh.
“Tapi kan kalau ga sakit, kamu ga akan tau rasanya berjuang untuk sembuh, kamu ada keberanian untuk jadi lebih kuat kan karena punya luka itu juga.”
Betul, betul sekali. Karena memang kenyataan kalau lukanya ga ada aku ga akan tau rasanya jadi lebih kuat. Tapi… kalo ga ketemu luka itu, aku ga harus se sakit kemarin juga… Tulisan ini bukan untuk membuktikan kebenaran kalimat “your trauma made u stronger”, tulisan ini untuk bangunin temen-temen yang masih sembunyi kesakitan dibalik kalimat itu. Jangan normalisasi semua sakit yang kamu lalui sekarang. Cepat bangun, pikiran bunuh diri dan menyerah itu ga selesaikan semuanya. Yang bikin selesai itu, kamu bangun dan berusaha untuk sembuh. Memang masalahnya ga akan hilang hanya dengan tekad sembuh itu. Untuk bawa dirimu keluar dari ruang gelap itu akan butuh tenaga yang berkali lipat lebih besar, tapi itu semua bisa dimulai dengan tanam tekad sembuh di dirimu. Yang penting kamu sadar dulu akan seberapa besar lukamu, dan mulai dengan cari tau gimana caranya keluar. Pertama kali coba pasti akan gagal, kedua dan ketiga juga mungkin masih gagal. Tapi jangan artinya kamu akan selamanya gagal, terus tantang dirimu untuk sembuh dengan semua cara yang bisa kamu coba.
Aku tau ini hal tadi mungkin terdengar menyebalkan untuk teman-teman yang sedang berjuang. Aku ga bisa membantu banyak karena aku pun dulu benci kata-kata memotivasi seolah dia tau semua masalah kita seperti itu. Yang bikin aku terus berusaha bangun dulu adalah harga diri untuk ga mati karena menyerah. Wkwkwk aku dulu jijik banget sama orang-orang yang bunuh diri, sampai tanpa sadar rasanya harga diriku tercoreng kalau aku bunuh diri. Aku juga memang banyak ingin menyerah nya dulu, mati cepat biar ga usah kesakitan tuh aku rasakan juga. Tapi aku tetap ga suka kalau harus mati dengan tanganku sendiri. Aku malah lebih banyak buat skenario biar mati tapi ga karena diriku sendiri. Seolah sampaikan “kalau pun mati, aku ingin mati dalam keadaan lagi berusaha sembuh dan keluar dari ruang hitam itu”.
Begitu sayang-sayang~
Tulisan ini juga aku tulis untuk temen-temen yang sudah keluar dari ruang hitam itu. Jangan lupain perjuangan yang sudah kalian tempuh untuk sampai di titik ini. Inget kalimat di reels itu, kalau kamu yang bikin dirimu jadi lebih kuat dengan bawa keluar dirimu dari ruang gelap itu dan hadapi semua konsekuensi setelahnya. Mungkin kalian sudah ketemu maksud dari semua luka itu yang bawa kalian sampai di titik ini. Aku belum sampai sana. Aku masih denial dengan semua itu karena kenyataan setelah sembuh aku malah harus berjuang dua kali lebih kuat untuk tidak jatuh lagi. Apapun itu, aku ingin apresiasi perjuangan kamu dengan selalu ingetin kalau yang berhasil bawa dirimu ke titik ini adalah tekadmu sendiri. Bagi sebagian orang mungkin dengan bantuan tuhannya, bagi sebagian lainnya mungkin orang di sekitar. Apapun variabel yang bantu kamu saat itu, aku ingin ada untuk jadi orang yang paling apresiasi dirimu sendiri. BIG HUG LOVE!
Sekian, sampai ketemu nanti!
Komentar
Posting Komentar